HUBUNGAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SEKOLAH
Abstract
HUBUNGAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SEKOLAH  Kurniati Puji Lestari, Tri Anonim & Dwi Ari Murti W Politeknik Kesehatan Depkes Semarang  ABSTRAK Stres ganda dalam keluarga yang disebabkan oleh sedikitnya sumberdaya ekonomi (keluarga miskin), konflik perkawinan, masalah dalam keluarga yang menyangkut kesehatan, pendidikan dan kebutuhan sehari-hari dapat menyebabkan konflik dalam kehidupan anak. Gangguan interaksi sosial anak di tengah masyarakat ataupun sekolah dapat mempengaruhi anak dalam mencapai prestasi belajarnya. Prestasi belajar yang dicapai siswa merupakan interaksi antara berbagai faktor tersebut. Situasi Anak Indonesia dari catatan Komnas Perlindungan Anak 2001 adalah 40-50 ribu anak di 12 kota menjadi anak jalanan, 1,6 juta anak menjadi buruh, 21.000 anak menjadi korban eksploitasi seksual, 871 kasus kekerasan terhadap anak, 50% menimpa anak usia dibawah 5 tahun, termasuk korban usia 2,5 tahun. Tetapi nyata-nyata banyak kasus yang melanggar hak-hak anak dengan memperlakukan anak secara tidak benar, namun kurang mendapat perhatian dari publik karena masyarakat masih beranggapan bahwa persoalan ini menjadi masalah intern keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan kekerasan terhadap anak dalam keluarga dengan prestasi belajar di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan  rancangan Case Control Study. Objek penelitian adalah anak kelas 3 dan 4 SD di SD Perumnas Banyumanik 7-8-14 Semarang tahun ajaran 2009-2010 yang mempunyai prestasi belajar dibawah rata-rata kelas sebagai kasus dan anak dengan prestasi belajar diatas rata-rata kelas sebagai kontrol. Besar sampel sebayak 54 kasus dan 54 kontrol. Variabel bebas adalah kekerasan terhadap anak dalam keluarga  sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar. Variabel luar adalah latar belakang pendidikan ibu, pegeluaran pendapatan keluarga dan jumlah absen dalam satu bulan. Analisis data secara bertahap, yaitu : 1) Analisis Univariat dilakukan dengan uji statistik deskriptif; 2) Analisis Bivariat dengan uji statistik Chi Square; 3) Analisis Multivariat dengan analisa Regresi Logistik. Hasil penelitian ini menggambarkan variabel bebas dan terikat mempunyai hubungan yang bermakna (p<0,05) siswa yang mengalami kekerasan tinggi memiliki risiko 14,5 kali lebih besar memiliki prestasi belajar kurang dibanding dengan siswa yang mengalami kekerasan rendah (CI 95%: 2.78-75.5). Kekerasan Tinggi berupa kekerasan fisik, emosional, verbal dan seksual adalah resiko terjadinya prestasi belajar dibawah rata-rata.  Kata kunci : Child’s abuse, school achievement.
How to Cite
Lestari, K. P., Anonim, T., & Politeknik Kesehatan Depkes Semarang, D. A. M. W. (1). HUBUNGAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SEKOLAH. Jurnal Kebidanan, 3(2). https://doi.org/10.35872/jurkeb.v3i2.94
Section
Articles